Papua – PSU Pilgub Papua sudah selesai. Semua orang sudah pilih sesuai hati nurani. Sekarang saatnya kita tenang, tunggu keputusan resmi dari KPU. Tidak perlu turun jalan bikin panas suasana, apalagi bawa isu agama atau identitas untuk memaksa orang ikut pilihan tertentu.
Ketua DPD Partai Hanura Papua, Kenius Kogoya, bilang jelas: masyarakat Papua sekarang sudah cerdas. Kita bukan pemilih yang gampang diadu atau dihasut dengan isu-isu SARA. Kalau ada yang merasa tidak puas atau curiga ada kecurangan, sudah ada jalur hukum: Bawaslu dan Gakkumdu. Itu yang dipakai, bukan bikin ribut di jalan.
Kenius juga menyesalkan ada oknum pendeta ikut demo membela kandidat tertentu. Gereja itu rumah damai, bukan panggung politik praktis. Kalau pendeta turun untuk kepentingan politik, apalagi mengatasnamakan lembaga gereja, itu bisa mencoreng nama baik gereja itu sendiri.
*Kita semua mau Papua aman. Kita boleh beda pilihan, tapi setelah memilih, kita kembali satu. Jangan sampai karena kalah atau kecewa, kita terpecah. Mari tunjukkan bahwa orang Papua bisa berpolitik dengan kepala dingin dan hati yang besar.*
Hasil nanti, siapapun yang terpilih, kita terima dengan lapang dada. Karena yang lebih penting dari siapa gubernurnya adalah Papua tetap damai dan bersatu.(rd)