Ustadz Ismail Aso: Demokrasi Wajar Ada yang Menang dan Ada yang Kalah

- Penulis

Kamis, 18 September 2025 - 18:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papua – 18 September 2025, Tokoh Muslim Papua, Ustadz Ismail Aso, mengimbau masyarakat untuk tidak mencampuradukkan agama dengan politik praktis pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilihan Gubernur Papua. Ia menegaskan, agama bersifat transendental dan tidak boleh diseret dalam kepentingan duniawi yang bersifat politis.

“Agama harus dipisahkan dari politik. Ketika agama dijadikan alat dalam politik praktis, maka yang muncul hanyalah sentimen, kebencian, dan konflik horizontal,” ujar Ismail Aso dalam pernyataannya, Rabu (17/9).

Menurutnya, demokrasi adalah proses yang wajar, di mana selalu ada pihak yang menang dan pihak yang kalah. Karena itu, masyarakat diminta menahan diri dan menghormati perbedaan pilihan politik. Ia menegaskan bahwa siapapun pemimpin yang terpilih tetap merupakan putra terbaik Papua dan harus didukung untuk membangun daerah.

Baca Juga :  Dialog Interaktif Bahas “Membangun Keamanan dan Etika Dalam Bermedia Sosial” Di Stasiun LPP RRI Jayapura

Ismail juga menekankan pentingnya rasionalitas dan toleransi. Ia mengingatkan bahwa upaya menyeret simbol-simbol agama ke dalam politik hanya akan memperdalam polarisasi di tengah masyarakat.

“Agama itu hubungan vertikal manusia dengan Tuhan, sementara politik adalah urusan duniawi. Jika keduanya dipaksakan bercampur, yang muncul hanya kerusakan sosial,” tegasnya.

Baca Juga :  Hari Ke-6, Polda Papua Laksanakan Pengawasan Dana BOS di 5 Sekolah Kabupaten Merauke, Papua Selatan

Dalam kesempatan itu, ia memberikan selamat kepada Mathius Derek Fakhiri (MDF) yang ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Papua oleh MK. Ismail berharap MDF mampu merangkul seluruh elemen masyarakat, termasuk rival politiknya, untuk bersama-sama membangun Papua yang lebih demokratis, aman, dan sejahtera.

“Kompetitor bukanlah musuh, melainkan saudara yang ikut membangun demokrasi. Kita harus belajar dari proses ini untuk melangkah ke depan,” pungkasnya.(rd)

Berita Terkait

Bhayangkari Daerah Papua Ikuti Zoom Penyampaian Materi Musyawarah Bhayangkari Tahun 2025
Polri Untuk Masyarakat Bantu Rehab Fasilitas Umum
Tim Regu II Siaga Polres Tolikara Laksanakan Patroli Kamtibmas di Wilayah Karubaga
Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera
Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua
Arius Tabuni, Mantan Komandan OPM, Resmi Kembali ke NKRI dan Ajak Rekan Seperjuangan Wujudkan Papua Damai
Polres dan Bhayangkari Tolikara Dukung Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61
Sat Polairud Polres Merauke Ikuti Giat Donor Darah Dalam Rangka HUT Ke-80 Korps Brimob Polri
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 18:39 WIB

Bhayangkari Daerah Papua Ikuti Zoom Penyampaian Materi Musyawarah Bhayangkari Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 06:09 WIB

Polri Untuk Masyarakat Bantu Rehab Fasilitas Umum

Senin, 17 November 2025 - 06:08 WIB

Tim Regu II Siaga Polres Tolikara Laksanakan Patroli Kamtibmas di Wilayah Karubaga

Kamis, 13 November 2025 - 17:09 WIB

Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera

Kamis, 13 November 2025 - 16:44 WIB

Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua

Berita Terbaru

Mabes

Polri Bentuk Tim Pokja Tindak Lanjuti Putusan MK

Senin, 17 Nov 2025 - 19:28 WIB