Papua – Ketua Dewan Adat Suku Damal, Yance Murib, menyampaikan kritik keras terhadap pidato Ketua Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua yang beredar saat aksi demonstrasi di depan kantor Sinode.
Menurut Yance, pidato tersebut sarat dengan muatan politik sempit dan tidak mencerminkan posisi gereja sebagai lembaga rohani.
“Sebagai Ketua Sinode, beliau tidak boleh bicara seperti itu. Gereja ini adalah gereja Tuhan, bukan gereja orang Papua atau siapa pun,” ujar Yance Murib dalam keterangannya, Senin (22/9/2025).
Ia menilai pernyataan yang menyebut penyesalan menjadi bagian dari Indonesia adalah sikap naif yang berpotensi memprovokasi umat dan memecah-belah jemaat.
Yance menekankan bahwa sejak awal, GKI hadir melalui perjalanan sejarah panjang yang erat kaitannya dengan Nusantara.
Ia menuturkan, Injil masuk ke Tanah Papua melalui jalur pelayaran dari wilayah timur Indonesia, dengan misionaris asal Sangir dan Maluku yang menjadi pionir pelayanan.
“Tanah Papua dipersiapkan Tuhan jauh sebelum Indonesia lahir. Karena itu GKI adalah bagian dari NKRI,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yance menolak pandangan yang menyebut GKI partisan dalam politik. Ia menegaskan, gereja tidak pernah menentukan pilihan terhadap calon tertentu dalam pemilu maupun pilkada.
“GKI independen, bukan partisan. Gereja hanya berdoa agar siapapun yang terpilih adalah kehendak Tuhan,” katanya.
Ia pun memastikan bahwa pernyataan Ketua Sinode tersebut tidak mewakili sikap institusi gereja secara keseluruhan, melainkan opini pribadi.
“Itu bukan keputusan lembaga GKI, melainkan pendapat pribadi dari pendeta yang bersangkutan,” tutup Yance.(rd)