Papua – Tokoh akademisi Papua, Dr. Alfius Aninam, S.Th., M.Pd., menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat Papua untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan, pasca PSU dalam Pemilihan Gubernur Papua. (15/8/2025).
Dalam pernyataan resminya, Dr. Aninam menekankan pentingnya sikap dewasa dan bijak dalam menyikapi dinamika politik yang tengah berlangsung. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, baik tokoh adat, pemuda, maupun warga sipil, untuk tidak terjebak dalam narasi konflik yang dapat merusak tatanan sosial dan budaya yang telah lama dijaga di tanah Papua.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Papua agar tetap tenang dan tidak membuat kekacauan yang bisa merusak persatuan kita. Proses demokrasi harus kita hormati bersama, dan jangan sampai perbedaan pilihan politik menjadi alasan untuk saling menjatuhkan,” ujar Dr. Aninam.
Lebih lanjut, ia menyoroti maraknya informasi yang beredar di media sosial pasca PSU, yang menurutnya perlu disikapi dengan hati-hati. Ia mengingatkan bahwa hoaks atau berita palsu sangat berpotensi menimbulkan keresahan dan konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Segala informasi yang beredar di media sosial jangan langsung dipercaya. Kita harus cerdas memilah mana yang benar dan mana yang hanya provokasi. Hoaks bisa menghancurkan kerukunan yang selama ini kita bangun dengan susah payah,” tegasnya.
Dr. Aninam juga mengajak masyarakat untuk memperkuat semangat kebersamaan dan menjaga nilai-nilai lokal yang menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat. Menurutnya, Papua memiliki warisan budaya yang kaya akan nilai perdamaian, dan hal itu harus menjadi pegangan utama dalam menghadapi situasi politik yang sensitif.
“Papua adalah tanah damai. Mari kita jaga bersama dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih. Jangan biarkan emosi sesaat merusak masa depan kita,” tutupnya.(rd)