Gubernur Papua Terima Aspirasi Forum Adat Tabi-Saireri Soal Pembakaran Mahkota Cenderawasih

- Penulis

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 18:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papua – Gubernur Papua secara resmi menerima dokumen rekomendasi yang disampaikan oleh Forum Masyarakat Adat Tabi-Saireri terkait peristiwa pembakaran mahkota Cenderawasih. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat lantai empat Kantor Gubernur Papua pada Jumat (24/10/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan penghargaan dan rasa hormat kepada seluruh tokoh adat yang hadir, serta menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai adat dan budaya Papua sebagai warisan luhur yang wajib dijaga bersama.

“Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan karena hari ini bisa berkumpul bersama para tokoh adat yang terus berperan menjaga budaya Papua. Saya sangat menghargai komitmen itu,” ujar Gubernur.

Ia menekankan bahwa adat, agama, dan pemerintahan memiliki peran yang berbeda, namun saling melengkapi untuk menciptakan keseimbangan kehidupan masyarakat Papua.

“Dalam tatanan kehidupan kita, adat menjadi dasar, kemudian agama memperkuatnya, dan pemerintah menjalankan fungsinya dalam pelayanan publik. Ketiganya harus berjalan pada porsinya tanpa saling tumpang tindih,” tegasnya.

Baca Juga :  Polda Papua Hadiri Ibadah KKR Perayaan Nubuatan Peradaban Orang Papua ke-1 Abad

Menanggapi rekomendasi dari Forum Adat Tabi-Saireri, Gubernur menuturkan bahwa pihaknya akan menelaah isi rekomendasi tersebut dengan cermat, serta menindaklanjuti sesuai dengan kewenangan pemerintah provinsi.

“Saya akan mempelajari isi rekomendasi ini. Jika termasuk dalam kewenangan provinsi, tentu akan kami proses. Namun jika menjadi urusan pemerintah pusat, kami akan teruskan ke kementerian terkait. Prinsipnya, kami sepakat untuk menjaga kehormatan dan jati diri masyarakat Papua,” ungkapnya.

Terkait kasus pembakaran mahkota Cenderawasih, Gubernur menilai tindakan itu sebagai bentuk yang berlebihan dan dapat melukai perasaan masyarakat adat.

“Secara pribadi, saya menganggap insiden itu terlalu berlebihan. Mungkin ada unsur mencari perhatian, tapi efeknya sangat besar karena menyentuh simbol budaya yang sangat sakral,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat adat dan para tokoh untuk terus menjaga serta melestarikan budaya Papua, agar tidak tergeser oleh kepentingan tertentu.

Baca Juga :  Tokoh Agama Papua: "Pasca Suasana Demokrasi, Semua Pihak Bisa Kembali Bersatu Padu"

“Saya berpesan kepada seluruh tokoh adat, mari kita jaga warisan budaya kita. Jangan sampai tergadaikan oleh kepentingan sesaat. Saya berharap siapa pun yang datang ke tanah Papua dapat menghormati adat dan tradisi kita,” tutupnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua (MRP), Max Ohee, menjelaskan bahwa kehadiran MRP dalam kegiatan tersebut hanya sebagai pihak fasilitator.

Menurutnya, MRP memiliki tugas membantu menyalurkan aspirasi masyarakat adat sesuai dengan mekanisme pemerintahan Provinsi Papua.

“Tugas kami di MRP adalah memfasilitasi penyampaian aspirasi masyarakat adat agar sesuai prosedur. Kami juga terus memberikan edukasi bahwa segala bentuk aspirasi adat, agama, dan perempuan sebaiknya disalurkan melalui MRP karena ada mekanisme yang diatur dalam pemerintahan daerah,” ujar Max Ohee.

Ia menambahkan, MRP akan terus memperkuat perannya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat adat agar setiap aspirasi dapat tersampaikan dengan tertib dan bermartabat.(rd)

Berita Terkait

BTC Polres Fakfak Torehkan Prestasi Gemilang di Kejuaraan Taekwondo Bupati Cup Fakfak Iii Tahun 2025
Willem Wandik Desak Perdasus Perdamaian Papua Tengah
DGP-STTWPJ Gelar Festival Literasi dan Resiliensi Papua
Respons Personel Polsek Elikobel tanggani peristiwa Laka Lantas di jalan Trans Papua KM.188
Sat Narkoba Polres Merauke Gagalkan Produksi Minuman Lokal Jenis Sopi Terbesar di Kabupaten Merauke
Operasi Zebra Cartenz Hari Kedua, Ditlantas Polda Papua Tegur 122 Pengendara
Operasi Zebra 2025, Sat Lantas Tolikara Gelar Sosialisasi
Bhayangkari Daerah Papua Ikuti Zoom Penyampaian Materi Musyawarah Bhayangkari Tahun 2025
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 20:24 WIB

BTC Polres Fakfak Torehkan Prestasi Gemilang di Kejuaraan Taekwondo Bupati Cup Fakfak Iii Tahun 2025

Selasa, 18 November 2025 - 19:36 WIB

Willem Wandik Desak Perdasus Perdamaian Papua Tengah

Selasa, 18 November 2025 - 19:08 WIB

DGP-STTWPJ Gelar Festival Literasi dan Resiliensi Papua

Selasa, 18 November 2025 - 16:32 WIB

Respons Personel Polsek Elikobel tanggani peristiwa Laka Lantas di jalan Trans Papua KM.188

Selasa, 18 November 2025 - 16:31 WIB

Sat Narkoba Polres Merauke Gagalkan Produksi Minuman Lokal Jenis Sopi Terbesar di Kabupaten Merauke

Berita Terbaru

Daerah

Willem Wandik Desak Perdasus Perdamaian Papua Tengah

Selasa, 18 Nov 2025 - 19:36 WIB

Daerah

DGP-STTWPJ Gelar Festival Literasi dan Resiliensi Papua

Selasa, 18 Nov 2025 - 19:08 WIB