“Negara Tak Bisa Diam Saat Rakyatnya Terancam”: Ketua MRP Papua Tengah Sebut TNI-Polri Pagar Negara

- Penulis

Senin, 13 Oktober 2025 - 16:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papua – Ketua Majelis Rakyat Papua Tengah (MRP), Agustinus Anggaibak, S.M., menanggapi isu yang berkembang terkait kehadiran aparat TNI-Polri di wilayah rawan konflik di Papua. Ia menegaskan, penempatan aparat keamanan merupakan konsekuensi dari situasi konflik bersenjata yang masih terjadi, bukan kebijakan yang dapat disalahkan begitu saja kepada pemerintah.

“Sudah lama kita membicarakan soal aparat TNI-Polri, baik organik maupun non-organik. Tapi kita harus melihat kenyataan bahwa di daerah kita terutama di dataran tinggi seperti Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan sekitar Wamena, konflik bersenjata tidak pernah berhenti,” ujar Agustinus di Nabire, Minggu (12/10).

Baca Juga :  Tokoh Masyarakat Papua Imbau Warga Tidak Mudah Terprovokasi Isu di Media Sosial

Menurutnya, tanggung jawab utama pemerintah adalah melindungi warga negara serta menjaga kedaulatan negara. Ia menyebut aparat keamanan sebagai “pagar” yang berfungsi melindungi rakyat.

“Ketika pemerintah mengirimkan aparat TNI dan Polri, mereka bertindak sebagai pagar negara. Karena itu, kita sebagai tokoh masyarakat, agama, pemuda, maupun perempuan tidak bisa begitu saja menyalahkan mereka dan bertanya, ‘kenapa mereka ada di sini?’,” katanya.

Agustinus menekankan adanya hubungan sebab-akibat antara keamanan dan jumlah pasukan di Papua. Jika situasi di daerah itu damai, maka penempatan aparat bisa dikurangi. Namun, selama konflik bersenjata masih terjadi, negara wajib hadir menjaga keamanan.

Baca Juga :  Wujudkan Kesejahteraan dan Kedamaian Tanah Papua

“Selama konflik berlangsung di Papua, negara berkewajiban mengerahkan aparat keamanan untuk mengamankan situasi,” tegasnya.

Ia menambahkan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih terus melancarkan serangan yang menimbulkan korban. Karena itu, kata Agustinus, pemerintah berkewajiban menjamin keamanan warganya melalui kehadiran TNI dan Polri.

Agustinus juga mengimbau semua pihak agar tidak saling menyalahkan, melainkan memahami alasan di balik peningkatan kehadiran aparat.

“Kita tidak bisa saling menyalahkan di sini. Karena ada konflik, pemerintah harus hadir untuk melindungi rakyatnya. Kalau tidak ada tembakan, pemerintah tentu tidak akan mengerahkan pasukan” pungkasnya.(rd)

Berita Terkait

Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera
Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua
Arius Tabuni, Mantan Komandan OPM, Resmi Kembali ke NKRI dan Ajak Rekan Seperjuangan Wujudkan Papua Damai
Polres dan Bhayangkari Tolikara Dukung Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61
Sat Polairud Polres Merauke Ikuti Giat Donor Darah Dalam Rangka HUT Ke-80 Korps Brimob Polri
Sinergi Polri dan Ditjenpas Papua Gelar Layanan Kesehatan Kolaboratif
Tim Satgas Pengendalian Harga Beras di Merauke, Harga beras masih Stabil, masih Sesuai Harga HET
Pasca Olah TKP, Polres Metro Jakarta Utara Bersihkan Masjid SMAN 72 Kelapa Gading untuk Pulihkan Kondisi dan Hilangkan Traumatis Warga Sekolah
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 17:09 WIB

Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera

Kamis, 13 November 2025 - 16:44 WIB

Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua

Kamis, 13 November 2025 - 10:00 WIB

Arius Tabuni, Mantan Komandan OPM, Resmi Kembali ke NKRI dan Ajak Rekan Seperjuangan Wujudkan Papua Damai

Kamis, 13 November 2025 - 06:13 WIB

Polres dan Bhayangkari Tolikara Dukung Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61

Selasa, 11 November 2025 - 16:10 WIB

Sat Polairud Polres Merauke Ikuti Giat Donor Darah Dalam Rangka HUT Ke-80 Korps Brimob Polri

Berita Terbaru