Pemuda Papua Tegaskan KKB Tidak Mewakili Rakyat: “Mereka Pembunuh Bangsa Sendiri”

- Penulis

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papua – Suara kecaman datang dari para pemuda Papua. Mereka menolak keras aksi keji yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tanah Papua. Pembunuhan terhadap seorang guru dan perempuan dinilai sebagai tindakan biadab yang menodai nilai kemanusiaan serta adat istiadat orang Papua.

Bagi generasi muda Papua, peristiwa itu bukan sekadar tragedi. Itu adalah luka yang dalam bagi tanah yang dikenal dengan keindahan dan keramahtamahan.

“Mereka bukan pejuang, tapi pembunuh rakyat sendiri,” ujar Absalom Yerisetouw, tokoh muda Papua, dengan nada tegas.
“Guru dan perempuan adalah simbol kehidupan. Tapi justru mereka yang menjadi korban.”

Absalom menilai, apa yang dilakukan KKB menunjukkan hilangnya nurani dan arah perjuangan. Ia menyebut kelompok tersebut tak layak disebut pejuang karena justru menebar ketakutan di tengah masyarakat sendiri.

Baca Juga :  Polri dan RRI Pro 1 Jayapura Gelar Patroli Udara Pantau Situasi Lalu Lintas

“KKB hanya berani menyerang rakyat kecil dan aparat keamanan. Mereka tidak pernah membangun, hanya menghancurkan,” katanya.
“Itulah pecundang sejati — yang menghancurkan bangsanya sendiri.”

Menurutnya, tindakan KKB tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur adat Papua yang menjunjung kasih dan kedamaian. Dalam adat, setiap nyawa dihargai, setiap perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan peluru.

“Adat Papua mengajarkan kasih dan saling menghormati. Tapi KKB justru menodai nilai-nilai itu dengan kebencian dan darah,” tegas Absalom.
“Siapa pun yang menumpahkan darah, bukan bagian dari adat Papua sejati.”

Absalom juga menyoroti dampak besar yang ditimbulkan oleh aksi teror KKB terhadap citra Papua di mata dunia. Menurutnya, budaya dan jati diri orang Papua yang dikenal penuh kehangatan kini terganggu oleh bayang-bayang kekerasan.

Baca Juga :  HKJSM Ajak Masyarakat Papua Tetap Tenang dan Rukun

“Budaya Papua itu indah — penuh kasih, tarian, musik, dan persaudaraan. Tapi KKB membuat dunia melihat sisi kelam yang bukan cerminan kami,” ujarnya lirih.
“Kami ingin dunia tahu bahwa Papua adalah tanah damai, bukan tanah ketakutan.”

Di akhir pernyataannya, Absalom bersama para pemuda Papua menyerukan pesan perdamaian. Mereka mengajak generasi muda untuk tidak mudah terpengaruh oleh propaganda kelompok bersenjata dan tetap berpegang pada semangat persatuan.

“Mari kita jaga Papua. Wariskan budaya damai, bukan budaya kekerasan,” katanya.
“KKB bukan masa depan Papua — kita semua adalah harapan itu.”(rd)

Berita Terkait

Bhayangkari Daerah Papua Ikuti Zoom Penyampaian Materi Musyawarah Bhayangkari Tahun 2025
Polri Untuk Masyarakat Bantu Rehab Fasilitas Umum
Tim Regu II Siaga Polres Tolikara Laksanakan Patroli Kamtibmas di Wilayah Karubaga
Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera
Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua
Arius Tabuni, Mantan Komandan OPM, Resmi Kembali ke NKRI dan Ajak Rekan Seperjuangan Wujudkan Papua Damai
Polres dan Bhayangkari Tolikara Dukung Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61
Sat Polairud Polres Merauke Ikuti Giat Donor Darah Dalam Rangka HUT Ke-80 Korps Brimob Polri
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 November 2025 - 18:39 WIB

Bhayangkari Daerah Papua Ikuti Zoom Penyampaian Materi Musyawarah Bhayangkari Tahun 2025

Senin, 17 November 2025 - 06:09 WIB

Polri Untuk Masyarakat Bantu Rehab Fasilitas Umum

Senin, 17 November 2025 - 06:08 WIB

Tim Regu II Siaga Polres Tolikara Laksanakan Patroli Kamtibmas di Wilayah Karubaga

Kamis, 13 November 2025 - 17:09 WIB

Dialog Interaktif Polisi Menyapa: Tertib Berlalulintas dan Pajak Menuju Papua Sejahtera

Kamis, 13 November 2025 - 16:44 WIB

Tokoh Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum terhadap KKB di Papua

Berita Terbaru

Mabes

Polri Bentuk Tim Pokja Tindak Lanjuti Putusan MK

Senin, 17 Nov 2025 - 19:28 WIB