Papua – Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah I Papua, Pdt. Petrus Binyadone, M.Th., mengimbau seluruh masyarakat Papua untuk menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025.
Sebagai Wakil Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Tanah Papua, Pdt. Binyadone menekankan pentingnya memberikan kepercayaan penuh kepada penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu, yang tengah menyelesaikan proses penghitungan dan verifikasi.
“Kita harus menjaga supaya tidak terjadi gesekan atau hal-hal yang merugikan masyarakat. Mari kita tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah,” ujarnya di Jayapura, Selasa (12/8).
Ia mengingatkan bahwa hasil resmi akan diumumkan pada 16 Agustus 2025, sehingga seluruh pihak diminta menahan diri hingga proses selesai.
“Mari kita berdoa, siapa pun yang Tuhan pilih menjadi gubernur, kita syukuri dan dukung demi kepemimpinan Papua ke depan,” katanya.
Pdt. Binyadone juga menegaskan bahwa Papua harus tetap menjadi tanah damai. Ia mengajak umat dan masyarakat luas untuk menjunjung tinggi kebersamaan serta memberi ruang bagi penyelenggara pemilu bekerja sesuai tugasnya. “Papua adalah tanah damai, kita semua punya tanggung jawab menjaga itu,” tegasnya.
Ia menutup pesannya dengan ajakan doa bersama hingga pengumuman resmi nanti, agar seluruh proses berjalan lancar dan Papua tetap kondusif.” pungkasnya.(rd)