Papua – Dalam semangat memperkuat kemitraan antara Kepolisian dan tokoh agama serta masyarakat, Kapolda Papua melalui Direktorat Binmas Polda Papua menyalurkan bantuan sosial berupa sembako dan dana tunai kepada para tokoh agama dan perwakilan masyarakat di empat wilayah: Pegunungan Tengah Papua, Sentani, Abepura, dan Koya Koso.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 29 Juni 2025 sebagai bentuk nyata kepedulian sosial Polri kepada para pemuka agama yang telah berkontribusi dalam pembinaan moral dan spiritual masyarakat, khususnya di wilayah terpencil yang membutuhkan perhatian khusus.
Dirbinmas Polda Papua, Kombes Pol. Erick Kadir Sully S.I.K., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kehadiran negara melalui institusi Polri yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir dalam upaya membangun kehidupan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan melalui pendekatan sosial dan keagamaan.
Bantuan diberikan dalam bentuk sembako kepada para tokoh agama di wilayah Pegunungan Tengah, antara lain Pdt. Matius Gombo, Pdt. Aril Manes, Father Kornelius, istri almarhum Pdt. Esmon Walilo, dan seorang kepala suku di Wamena Kota. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh perwakilan Ditbinmas.
Sementara itu, di wilayah Sentani, bantuan dana tunai disalurkan kepada Pdt. Chris Sasiang dan Pdt. Ayub Y, sedangkan di Abepura bantuan serupa diterima oleh Pdt. Elthon Bernand yang juga dikenal sebagai pemimpin pujian (worship leader). Di Koya Koso, dana tunai diserahkan kepada panitia renovasi Gereja Stasi Bunda Maria sebagai dukungan dalam proses pembangunan rumah ibadah.
Kegiatan ini disambut positif oleh para penerima bantuan. Mereka menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Papua atas perhatian dan kepedulian yang diberikan. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu, terutama dalam menunjang pelayanan keagamaan dan kebutuhan pokok sehari-hari.
Melalui program ini, Polri tidak hanya memberikan bantuan materi, namun juga memperkuat jalinan silaturahmi, komunikasi, dan solidaritas sosial antara institusi Kepolisian dan masyarakat lintas agama di Papua. Hubungan yang harmonis ini diharapkan terus terjaga dan semakin diperkuat ke depannya.
Dengan semangat Hari Bhayangkara ke-79, Polda Papua menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pemberdayaan tokoh agama dan kegiatan keagamaan sebagai bagian dari pendekatan yang humanis dan inklusif.(rd)